Bahasa Indonesia (Kalimat Deduktif)

  • Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.

  • Ciri-ciri paragraf deduktif
  1. kalimat utama berada di awal paragraf.
  2. kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.
  • Contoh paragraf deduktif

Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

Sumber : http://makalahpendidikan.blogdetik.com/paragraf-deduktif-ciri-cirijenis-contoh-paragraf-deduktif-dan-pengertian-paragraf-deduktif/

 

 

Artikel Bahasa Indonesia

WIRASWASTA

Saat ini, orang yang mampu melihat kesempatan untuk berusaha dan mengembangkan usahanya masih langka, padahal potensi dan sumber daya manuaia merupakan dua sumber alam yang besar untuk melahirkan para wiraswasta ekonomi. Masih harus dicari beberapa faktor yang menyebabkan wiraswastawan yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi itu langka.
Tidak dapat dipungkiri, kalau wawasan wiraswasta ada kaitannya dengan bakat seseorang sejak lahir. Jadi memang ada orang yang sama sekali tidak memiliki naluri berwiraswasta tapi ada pula sejumalah orang yang memang memiliki naluri untuk berwiraswasta. Naluri itu akan berkembang melalui pendidikan, karena dengan pendidikan akan menambah keingintahuan mengenai wirausaha itu dan termotifasi untuk berwiraswata. Tetapi perlu diingat juga, dalam berwiraswasta terkadang ada resiko yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk berwirausaha jangan hanya memikirkan untungnya saja.
Yang benar-benar berani untuk mengambil resiko juga sangat langka, padahal keberanian mengambil resiko adalah modal dasar bagi setiap wiraswastawan karwna dengan resiko itu, wiraswastawan dapat berfikir bagaimana caranya untuk mengatasi resiko yang didapat dan bagaimana caranya untuk meningkatkan usahanya tersebut. Faktor lain yang menghambat orang untuk bermental wiraswasta adalah idealisme yang menginginkan jabatan-jabatan yang berpredikat formal, seperti dokter, pilot, insinyur, dan lain sebagainya.